Wednesday 3 February 2016

Tiwul dan Gatot

,
 
M
ungkin sudah banyak yang tahu dengan Tiwul, yang merupakan makanan pengganti nasi. Meskipun kandungan kalorinya lebih rendah daripada beras namun cukup memenuhi sebagai bahan makanan pengganti beras. Tiwul merupakan penganan khas daerah Pegunung Kidul (Gunung Kidul, Pacitan, Wonogiri) yang terbuat dari Singkong. Namun sekarang tampaknya Tiwul sudah tidak lagi menjadi makanan utama, mereka sudah mulai beralih ke nasi (lagi). Tiwul (dan juga Gatot) merupakan varian dari Gaplek (Singkong yang dikeringkan). Menurut penelitian ilmiah, singkong yang telah dikeringkan (dengan proses yang bersih) justru lebih aman dikonsumsi daripada singkong biasa, karena pada saat pengeringan, racun alami pada singkong: Linamarin dan Lotaustralin (sejenis racun Sianida) akan ikut menguap. Wow.
Perbedaan antara Tiwul dan Gatot adalah kalau Tiwul berbahan gaplek yang masih putih, sedangkan Gatot merupakan gaplek yang sudah berwarna hitam. Awalnya memang hanya tiwul yang menjadi makanan pokok namun karena sayang untuk dibuang, Gaplek yang kurang bagus dalam pengeringan (yang berwarna hitam) di fungsikan untuk menjadi satu makanan variannya bernama Gatot. Warna hitam yang terjadi ada yang mengatakan kalau warna tersebut diakibatkan proses fermentasi dari semacam jamur (Kapang) yang tumbuh akibat proses penjemuran yang relatif lama serta disertai proses menhujan-hujankan. Sebagai jajan pasar, Tiwul dan Gatot biasa disajikan dengan parutan kelapa.

0 comments to “Tiwul dan Gatot”

Post a Comment

 

HISTORIS PACITAN PARADISE Copyright © 2011 | Template design by O Pregador | Powered by Blogger Templates