Thursday 11 April 2013

NILAI DAN NORMA

,


A. Nilai
Nilai adalah sesuatu yang dianggap baik dan benar yang dicita-citakan oleh warga. Agar nilai dapat terlaksana maka dibentuklah norma yaitu ketentuan yang berisi perintah dan larangan yang dilengkapi dengan sanksi. Nilai terdiri dari:
1. nilai material yaitu segala sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia
2. nilai vital yaitu segala sesuatu yang diperlukan manusia untuk melakukan aktivitas
3. nilai rohani , yaitu segala sesuatu yang berguna bagi pemenuhan kebutuhan rohani. Nilai rohani dibedakan menjadi :
1) Nilai kebenaran dan nilai empiris yaitu nilai yang bersumber dari proses berfikir atau akal manusia
2) Nilai keindahan, yaitu nilai yang bersumber dari unsur rasa manusia
3) Nilai moral, yaitu nilai yang bersumber dari karsa dan etika
4) Nilai religius, yaitu nilai yang berisi keyakinan terhadap Tuhan YME
Fungsi nilai yaitu
1. Alat untuk menentukan harga sosial
2. Mengarahkan masayrakat untuk berfikir dan bertingkah laku sesuai dengan nilai-nilai yang adal dalam masyarakat
3. Memotivasi atau memberi semangat pada manusia untuk mewujudkan dirinya dalam perilaku sesuai dengan yang diharapkan oleh peran-perannya
4. Alat solidaritas atau pendorong masyarakat untuk saling bekerja sama
5. Pengawas, pembatas, pendorong dan penekan idividu untuk berbuat baik

B. Norma Sosial
Adalah patokan perilaku dalam suatu kelompok masyarakat tertentu sebagai perwujudan dari nilai.Berdasarkan tingkatannya, norma dalam masyarakat dibedakan menjadi:
1. Cara (usage)
Cara merupakan suatu bentuk perbuatan tertentu, misalnya cara makan
2. Kebiasaan (folkways)
Kebiasaan merupakan bentuk perbuatan yang diulang-ulang secara sadar dan mempunyai tujuan yang jelas serta dianggap baik dan benar
3. Tata Kelakuan (Mores)
Tata kelakuakn adalah sekumpulan perbuatan yang mencerminkan sifat-sifat hidup dari sekelompok manusia yang dilakukan secara sadar guna melaksanakan pengawasan oleh sekelompok masyarakat terhadap anggota-anggotanya. Fungsi mores adalah:
- memberikan batasan pada perilaku individu
- mendorong seseorang agar sanggup menyesuaiakan tindakan dengan tata kelakuan yang berlaku
- membentuk solidaritas sekaligus memberikan perlindungan terhadap keutuhan dan kerjasama antara anggota-anggota yang bergaul dalam masyarakat
4. Adat Istiadat (Custom)
Custom adalah kumpulan tata kelakuan yang paling tinggi kedudukannya karena bersifat kekal dan terintegrasi kuat dalam masyarakat yang memiliki custom tersebut
Macam norma sosial dibedakan sebagai berikut
1. Norma agama yaitu peraturan sosial yang sifat mutlak dan tidak bisa ditawar karena berasal dari Tuhan.
2. Norma kesusilaan yaitu peraturan sosial yang berasal dari hati nurani yang menghasilkan akhlak.
3. Norma kesopanan yaitu peraturan sosial yang mengarah pada hal-hal yang berkenaan dengan bagaimana seseorang harus bertingkah laku wajar dalam masyarakat.
4. Norma hukum yaitu aturan sosial yang dibuat oleh lembaga tertentu, mempunyai sanksi yang tegas bagi pelanggarnya.


C. Pengertian Sosialisasi
Manusia tercipta sebagai gregoriouness atau zoonpoliticon, yaitu manusia yang tidak bisa hidup tanpa orang lain atau selalu berkelompok dan bermasyarakat. Dalam memenuhi kebutuhannya ia selalu membutuhkan orang lain yang menyebabakan ia harus berinteraksi dengan orang lain. Dari interaksi antar individu, individu dengan kelompok maupun kelompok dengan kelompok melahirkan suatu proses yang disebut sosialisasi.Sosialisasi secara sederhana berarti proses seumur hidup yang berkenaan dengan bagaimana individu mempelajari cara – cara hidup, norma dan nilai yang terdapat dalam kelompoknya agar dapat berkembang menjadi pribadi yang dapat diterima kelompoknya. Oleh sebab itu dalam mepelajari sosialisasi maka perlu dipahami dahulu tentang nilai dan norma.
Pengertian Sosialisasi menurut beberapa tokoh
1. Peter Berger : sosialisasi adalah suatu proses dimana seorang anak belajar menjadi seorang anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat
2. B.J.Cohen : sosialisasi adalah proses – proses manusia mempelajari tata cara kehidupan dalam masyarakat untuk memperoleh kepribadian dan membangun kapasitasnya agar berfungsi dengan baik sebagai individu maupun sebagai anggota suatu kelompok
3. Soerjono Soekanto : sosialisasi adalah suatu proses social tempat seorang individu mendapatkan pembentukan sikap untuk berperilaku yang sesuai dengan perilaku orang – orang dalam kelompoknya

Tujuan Sosialisasi
1. Memberikan pengetahuan dan ketrampilan bekal bermasyarakat
2. meningkatkan kemampuan berkomunikasi secara efektif dan efisien
3. membantu pengendalian fungsi – fungsi organic yang dipelajari melalui latihan mawas diri yang tepat
4. membiasakan individu dengan nilai nilai dan kepercayaan pokok yang ada pada masyarakat

Proses Sosialisasi
Menurut Goerge Herbert Mead (Role Theory)
1. Tahap persiapan (Preparatory Stage)
Dimulai saat lahir dan balita dimana seorang anak mulai kegiatan meniru tidak sempurna, serta memperoleh awal pemahaman tentang diri
2. Tapap Meniru (Play Stage)
Ditandai dengan semakin sempurnanya anak meniru peran, misal bermain perang – perangan sebagai tentara, sekolah – sekolahan sebaagi guru atau murid. Disini orang tua sebaagi significant other yaitu orang yang amat berarti bagi anak dan dianggap penting bagi pembentukanan dan bertahannya diri dimaan anak menyerap nilai dan norma
3. Tahap Siap Bertindak (Game Stage)
Tahap pada masa remaja dimana sering terjadi proses identifikasi seseorang terhadap idolanya. Disini remaja juga dapat memainkan peran sendiri dengan penuh kesadaran.
4. Tahap Penerimaan Norma Kolektif (Generalized other)
Tahap seseorang dianggap dewasa dimana ia telah menjadi warga masyarakat dalam arti sepenuhnya


Media Sosialisasi dalam Pembentukan Kepribadian

1. Keluarga (Kinship)
Keluarga merupakan media sosialisasi awal seseorang. Disini orang tua sangat berperan untuk :
1). Selalu dekat dengan anak-anaknya
2). memberikan pengawasan dan pengendalian yang wajar
3). mendorong anak agar dapat membedakan antara benar dan salah, baik dan buruk
4). ibu dan ayah dapat membawakan peran sebagai orang tua yang baik, benar dan terpuji serta menghindari perbuatan yang keliru di muka anak-anaknya
5). menasehati anak jika melakukan kesalahan serta mengarahkan anak ke jalan yang benar

Pola sosialisasi dalam keluarga dibedakan menjadi 2
1). Represif (repressive socialization) yaitu menekankan ketaatan anak pada orang tua. Ciri yang lain adalah :
a. menghukum perilaku yang keliru
b. hukuman dan imbalan material
c. kepatuhan anak
d. komunikasi sebagai perintah
e. komunikasi nonverbal
f. sosialisasi berpusat pada orang tua
g. anak memperhatikan keinginan orang tua
h. keluarga sebagai significant order (dominasi orang tua)

2). Sosialisasi partisipasi (participatory socialization) yaitu mengutamakan adanya partisipasi dari anak, antara lain:
a. memberikan imbalan bagi perilaku yang baik
b. hukuman dan imbalan simbolis
c. otonomi pada anak
d. komunikasi sebagai interaksi
e. komunikasi verbal
f. sosialisasi berpusat pada anak
g. orang tua memperhatikan keinginan anak
h. keluarga merupakan generalized order (kerjasama ke arah tujuan)

2. Teman Sepermainan
Disebut juga peer group, kelompok sebaya. Pada usia remaja berkembang menjadi kelompok persahabatan yang lebih luas. Peranana positif kelompok persahabatan bagi perkembangan kepribadian anak antara lain
1) rasa aman dan dianggap penting dalam kelompok
2) perkembangan kemandirian remaja tumbuh dengan baik dalam kelompok persahabatan
3) remaja mendapat tempat yang baik bagi penyaluran rasa kecewa, takut, khawatir, gembira dan lainnya yang tidak didapat dirumah
4) melalui interaksi dapat berkembang ketrampilan social yang berguna bagi kehidupan mendatang
5) pola perilaku dan kaidah – kaidah tertentu dalam persahabatan mendorong remaja bersikap lebih dewasa
Dalam kelompok remaja ada yang berbentuk geng atau klik. Geng adalah kelompok remaja yang terkenal karena kesamaan latarbelakang social, sekolah, daerah dan sebagainya. Klik adalah kelompok kecil tanpa struktur formal yang mempunyai pandangan atau kepentingan bersama. Geng sering dikonotasikan negatif karena kegiatannya yang melanggar norma, misal penggunaan narkoba, pelanggaran lalu lintas untuk geng motor dll. Ada juga geng yang dapat mengembangkan kepribadian yang positif bagi anggotanya antara lain;
1) mengembangkan ketrampilan berorganisasi dan kepemimpinan
2) menumbuhkan rasa kesetiakawanan social yang kuat
3) rela berkorban untk sesama anggota kelompok
4) menyalurkan semangan patriotisme

3. Sekolah
Sekolah merupakan media sosialisasi yang mendasar setelah keluarga karena di sekolah terjadi proses pembelajaran yang sistematis terhadap individu. Aspek yang dipelajari selain belajar membaca, menulis dan berhitung adalah aturan – aturan mengenai kemandirian ( independence), prestasi (achievement), universalisme dan kekhasan (specifikasy).
Fungsi sekolah sebagai media sosialisasi antara lain:
1) mengembangkan potensi anak untuk mengenalkan kemampuan dan bakatnya
2) melestarikan kebudayaan dengan cara mewariskannya dari generasi ke generasi
3) merangsang partisipasi demokrasi dan mengembangkan kemampuan berfikir rasional dan bebas
4) memperkaya kehidaupan dengan menciptakan cakrawala intelektual, meningkatkan kemampuan menyesuaikan diri melalui bimbingan dan penyuluhan
5) meningkatkan taraf kesehatan melalui penjaskes
6) menciptakan warga negara yang mencitai tanah air, menunjang integrasi antarsuku dan antarbudaya
7) mengadakan hiburan umum (kompetisi olah raga dan pensi)

4. Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja juga mempunyai pengaruh bsar dalam pembentukan kepribadian. Pengaruh dari lingkungan kerja tersebut pada umumnya mengendap dalam diri seseorang dan sukar dirubah apabila yang bersangkuta lama bekerja di lingkungan tersebut.
5. Media Massa
Media massa dapat mempengaruhi kepribadian individu melalui pesan yang disampaikan oleh media massa tersebut. Media masa terbagi menjadi 2, media cetak (surat kabar, majalah, tabloid) dan media elektronika ( TV, radio, internet, film). Media TV meupakan media yang paling efektif dalam penyampaian pesan karena hampir dimiliki oleh setiap lapisan masyarakat, tayangan visual (bisa dilihat) dan didengar. Tayangan TV sering dijadikan acuan perilaku dan gaya hidup bagi penontonya.

Media yang lain
Media sosialisasi yang lain adalah institusi agama, ketetanggaan, organisasi rekreasional, masyarakat merupakan agen sosialisasi yang dapat mempengaruhi kepribadian seseorang.

Jenis sosialisasi
1. Sosialisasi Primer
Menurut Peter L. Berger dan Luckmann yaitu sosialisasi pertama yang dijalani individu semasa kecil dengan belajar menjadi anggota masyarakat (keluarga).
2. Sosialisasi Sekunder
Adalah suatu proses sosialisasi lanjutan setelah sosialisasi primer yang memperkenalkan individu kedalam kelompok tertentu dalam masyarakat. Menurut Irving Goofmen adalah suatu sosialisasi yang ditandai dengan adanya keterputusan sosialyang diawali dengan desosialisasi(pencabutan peran) dan resosialisasi (pemberian peran social baru) melalui institusi total yaitu tempat tinggal dan tempat bekerja. Tempat tinggal yang dimaksud adalah terpisah dari masyarakat luas dalam waktu tertentu, bersama – sama menjalani hidup terkukung dan diatur secara formal, misal LP, RSJ


D. Hubungan antara Sosialisasi dengan Kepribadian
Kepribadian adalah corak tingkah laku sosial yang meliputi corak kekuatan, dorongan, leinginan, opini dan sikap yang melekat pada seseorang apabila dihubungan dengan orang lain atau menaggapi suatu keadaan. Kepribadian merupakan hasil sosialisasi dan enkulturisasi, karena sosialisasi merupakan proses social yang didapat atau terjadi dalam diri seorang individu sejak ia kecil untuk membentuk kepribadian dan sikapnya dalam berperilaku sehingga sesuai dengan perilaku dan kepribadian kelompoknya sehingga ia diterima sebagai bagian dari kelompok tersebut. Unsur kepribadian yang menyusun manusia adalah pengetahuan, perasaan dan naluri
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian yaitu:
a. faktor biologis misalnya ketekunan, IQ, ambisi
b. faktor geografis (lingkungan fisik) misalnya tinggal di pegunungan atau pantai
c. faktor kebudayaan khusus misalnya desa, kota, pesantren, keluarga petani
d. faktor pengalaman kelompok

INTERAKSI SOSIAL

,


Interaksi sosial berawal dari tindakan sosial. Tindakan sosial adalah tindakan yang dipengaruhi atau untuk mempengaruhi orang lain
Ada empat tindakan sosial:
1. tindakan sosial instrumental, yaitu kesesuaian tujuan dengan cara bertindak
2. tindakan rasional berorientasi nilai, yaitu tindakan dengan memperhitungkan manfaat atau sesuai dengan nilai-nilai masyarakat, tujuan tidak diperhatikan
3. tindakan tradisional, yaitu tindakan berdasarkan kebiasaan dalam masyarakat
4. tindakan afektif, yaitu tindakan berdasakan afeksi (perasaan) atau emosi
Interaksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antar orang perorang, antara kelompok-kelompok dengan kelompok-kelompok lain maupun antara kelompok manusia dengan individu. Interaksi sosial karena pada dasarnya manusia memiliki naluri gregariousness (naluri untuk hidup bersama). Ciri interaksi adalah resiprokal yaitu adanya aksi dan reaksi

Faktor yang menjadi dasar proses interaksi:
1. Imitasi, yaitu tindakan meniru sikap, tindakan, tingkah laku atau penampilan fisik
2. Sugesti, yaitu pemberian pengaruh dari satu pihak ke pihak lain sehingga pihak yang dipengaruhi bertindak tanpa berfikir panjang. Pemberi sugesti biasanya orang yang berwibawa, berpengaruh, kelompok mayoritas terhadap minoritas
3. Identifikasi, yaitu kecenderungan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain
4. Simpati, yaitu proses dimana seseorang tertarik dengan pihak lawan
Sugesti yang mendalam akan melahirkan motivasi, yaitu dorongan yang diberikan individu atau kelompok kepada individu atau kelompok lainnya sehingga individu atau kelompok yang diberi motivasi melaksanakan apa yang dimotivasikan dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.
Perasaan simpati yang mendalam akan melahirkan empati, yaitu perasaan seolah-olah merasakan apa yang dialami oleh pihak lain yang diempatikannya.

Syarat interaksi yaitu kontak dan komunikasi
Kata kontak berasal dari con atau cum yang artinya bersama-sama dan kata tango yang artinya menyentuh. Jadi secara harfiah kontak berarti saling menyentuh. Tetapi yang terpenting dalam kontak adalah kedua belah pihak sadar akan kesadarannya sehingga saling memberikan tindakan atau tanggapan
Wujud kontak sosial yaitu
1. kontak antarindividu
2. kontak antar kelompok
3. kontak antara individu dan suatu kelompok
Dilihat dari langsung-tidaklangsung kontak dibedakan menjadi:
1. kontak primer atau kontak langsung yaitu hubungan timbal balik yang terjadi secara langsung. Misalnya tatap muka, jabat tangan, saling melirik
2. kontak sekunder, yaitu kontak sosial yang memerlukan pihak ketiga sebagai media untuk melakukan hubungan timbal balik. Misalnya Yanto meminta tolong Joko untuk mengajak Erna bergabung dalam kegiatan palang merah remaja.

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan dari satu pihak kepada pihak lain. Komponen komunikasi adalah:
1. Komunikator, yaitu pihak penyampai pesan
2. Komunikan, yaitu pihak penerima pesan
3. Pesan, yaitu isi atau maksud yang disampaikan komunikator kepada komunikan
4. Media, yaitu cara atau alat menyampaikan pesan
5. Umpan balik (feedback) yaitu tanggapan dari penerima pesan kepada penyampai

Ciri-ciri interaksi
1. ada pelaku lebih dari satu orang
2. ada komunikasi dua arah
3. ada dimensi waktu (masa sekarang dan akan datang)
4. ada tujuan tertentu yang hendak dicapai



B. BENTUK_BRNTUK INTERAKSI

Bentuk – bentuk interaksi secara garis besar dibedakan menjadi dua yaitu yang mengarah pada asosiati dan disosiatif

Asosiatif yaitu proses sosial yang mengarah pada kerukunan, kesatuan atau integrasi
1. Kerja sama (cooperation)
Bentuk-bentuk kerjasama
1. bargaining (tawar menawar) yaitu perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa
2. kooptasi yaitu penerimaan unsur baru dalam kepemimpinan
3. koalisi yaitu kejasama dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama
4. Joint Venture yaitu kerjasama dalam mengusahakan proyek-proyek tertentu

2. Akomodasi
Akomodasi adalah bentuk penyelesaian pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan
Tujuan Akomodasi adalah:
- meredam dan mencegah konflik
- menghindari disintegrasi
- mendorong dan memudahkan proses integrasi dan asimilasi
- menjaga keutuhan bangsa dan menggalang persatuan dan kesatuan warga
Adapun bentuk-bentuk akomodasi
1. coersion yaitu paksaan pihak kuat terhadap yang lemah
2. kompromi, yaitu saling mengurangi tuntutan antara pihak yang bertikai
3. arbritrasi yaitu penyelesaian masalah melalui pihak ketika dimana keputusan pihak ketiga bersifat mengikat
4. mediasi yaitu penyelesaian masalah yang difasilitasi oleh pihak ketiga yang bersifat netral
5. konsilisasi yaitu usaha mempertemukan pihak yang bertikai bagi tercapainya persetujuan bersama melalui badan tetap
6. toleransi yaitu penyelesaian pertikaian dengan cara membiarkan dan menghormati pihak lain
7. stalemate yaitu bentuk akomodasi dimana pihak yang bertentangan mempunyai kekuatan seimbang sehingga berhenti pada suatu tempat tertentu
8. ajudikasi, yaitu penyelesaian pertentangan melalui pengadilan
9. displacement, pengalihan perhatian
10. segregasi, berpisah
11. case fire (genjatan senjata) yaitu penghentian pertikaian untuk sementara waktu

3. Asimilasi yaitu pada dasarnya merupakan perubahan yang dilakukan secara sukarela yang ditandai dengan adanya usaha mengurangi perbedaan yang ada
Adapun faktor pendorongnya adalah:
- toleransi di antara kelompok yang berbeda
- kesempatan yang sama di bidang ekonomi
- kesediaan menghormati budaya asing
- sikap terbuka golongan penguasa
- persamaan unsur-unsur kebudayan
- amalgamasi (kawin campur)

4. Akulturasi yaitu proses penerimaan dan pengolahan unsur budaya asing menjadi bagian dari kebudayaan suatu kelompok tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaan yang asli


Disosiatif, yaitu proses sosial yang mengarah pada perpecahan dan disintegrasi
1. Persaingan (competition)
Persaingan terjadi jika beberapa pihak menginginkan sesuatu yang jumlahnya terbatas.
2. Kontravensi
Kontravensi merupakan proses sosial yang ditandai dengan ketidakpastian, keraguan, penolakan dan penyangkalan yang tidak diungkapkan secara terbuka..
Bentuk-bentuk kontravensi menurut Leopold von Wiese
- kontravensi umum misalnya penolakan, keengganan
- kontravensi sederhana misalnya menyangkal pernyataan orang di depan umum
- kontravensi intensif misalnya penghasutan, desas desus
- kontravensi rahasia misalnya pembocoran rahasia, khianat
- kontravensi taktis misalnya provokasi, intimidasi, mengejutkan pihat lawan
3. Pertikaian
Merupakan sosial bentuk lanjut dari kontravensi, artinya pertikaian sudah bersifat terbuka
4. Konflik
Suatu proses antara dua pihak yang saling berusaha menyingkirkan dengan cara menghancurkan atau membuat pihak lain tidak berdaya. Konflik dapat berdampak:
- meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok yang mengalami konflik dengan kelompok lain ( + )
- keretakan hubungan antara anggota kelompok
- perubahan kepribadian pada individu
- kerusakan harta benda dan hilangnya nyawa manusia
- dominasi bahkan penaklukan salah satu pihak yang terlibat dalam konflik
Bentuk-bentuk konflik dapat berupa:
a. pertentangan pribadi
b. pertentangan rasial
c. pertentangan antar kelas sosial
d. pertentangan politik
e. pertentangan internasional

C. KETERATURAN SOSIAL
Dalam interaksi sosial, nilai dan norma berperan dalam menentukan perilaku seseorang. Apabila semua anggota masyarakat mematuhi nilai dan norma yang berlaku, maka akan tercipta suatu keteraturan sosial. Keteraturan sosial yaitu suatu keadaan kehidupan masyarakat yang selaras, serasi, penuh persatuan dan akan menciptakan suatu integrasi sosial. Adapun unsur-unsur keteraturan sosial adalah:
1. Tertib sosial yaitu adanya keselarasan antara tindakan masyarakat dengan nilai dan norma yang berlaku
2. Order sosial (social order) yaitu suatu sistem nilai dan norma yang diakui dan dipatuhi oleh warga masyarakat
3. Keajegan yaitu suatu keadaan yang memperlihatkan kondisi keteraturan yang tetap dan berlangsung terus menerus
4. Pola yaitu bentuk umum dari suatu interaksi sosial

Adapun tertib sosial ditandai oleh tiga hal:
1. terdapat suatu sistem nilai dan norma yang jelas
2. individu atau kelompok di dalam masyarakat mengetahui dan memahami norma-norma dan nilai-nilai sosial yang berlaku
3. individu atau kelompok dalam masyarakat menyesuaikan tindakan-tindakannya dengan norma-orma sosial dan nilai-nilai sosial yang berlaku.

Kelompok Sosial
Kelompok sosial adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Hasil dari interaksi melahirkan kelompok sosial, organisasi, lembaga sosial, status dan peran.
Macam kelompok sosial menurut Bierstedt,
1. kelompok statis, yaitu kelompok yang bukan organisasi, tidak memiliki hubungan sosial dan kesadaran jenis, misalnya kelompok usia penduduk
2. kelompok kemasyarakatan, yaitu kelompok memiliki persamaan tetapi tidak mempunyai organisasi dan hubungan sosial anggotanya
3. kelompok sosial, yaitu kelompok yang anggotanya memiliki kesadaran jenis dan hubungan satu dengan yang lain tetapi tidak terikat dalam ikatan organisasi, misalnya kelompok pertemuan, kekerabatan
4. kelompok asosiasi, yaitu kelompok yang anggotanya mempunyai kesadaran jenis dan persamaan kepentingan, misalnya sekolah, negara
Faktor pembentuk kelompok sosial adalah kedekatan dan kesamaan

MATERI SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU SOSIAL

,

Tokoh-tokoh Sosiologi

a)      Auguste Comte
Sosiologi lahir sebagai ilmu yang mempelajari tentang masyarakat, baru muncul pada abad ke-19, yang dipopulerkan oleh seorang filosof Prancis yang bernama Auguste Comte (1798–1857). Comte merintis upaya penelitian terhadap masyarakat, yang selama berabad-abad sebelumnya dianggap mustahil. Atas jasanya memperkenalkan istilah sosiologi maka Comte disebut sebagai Bapak Sosiologi. Ia mengkaji sosiologi secara sistematis, sehingga sosiologi terlepas dari ilmu filsafat dan berdiri sendiri sejak pertengahan abad ke-19.
Pemikiran Auguste Comte yang dijadikan dasar pemikiran sosiologi antara lain berikut ini: a. Membedakan sosiologi ke dalam statika sosial dan dinamika sosial. b. Pengembangan tiga tahap pemikiran manusia (tahap teologis, metafisis, dan positif) yang menjadi ciri perkembangan pengetahuan manusia dan masyarakat. c. Gejala sosial dapat dipelajari secara ilmiah melalui metodemetode pengamatan, percobaan, perbandingan dan sejarah. d. Fakta kolektif historis dan masyarakat terikat pada hukum-hukum tertentu dan tidak pada kehendak manusia.
b)     Emile Durkheim
Durkheim merupakan salah satu tokoh sosiologi yang dipengaruhi oleh tradisi pemikiran Prancis–Jerman. Durkheim termasuk salah satu peletak dasar-dasar sosiologi modern. Menurut Durkheim yang harus dipelajari sosiologi adalah fakta-fakta sosial mengenai cara bertindak, berpikir, dan merasakan apa yang ada di luar individu dan memiliki daya paksa atas dirinya. Contoh fakta sosial menurut Durkheim antara lain hukum, moral, kepercayaan, adat istiadat, tata cara berpakaian dan kaidah ekonomi. Fakta-fakta sosial tersebut dapat mengendalikan dan memaksa individu karena individu yang melanggarnya akan diberi sanksi oleh masyarakat.
c)      Karl Marx
Karl Marx lebih dikenal sebagai tokoh sejarah ekonomi daripada seorang sosiolog. Sebagai seorang penulis sosiologi sumbangan Marx terletak pada teori kelas. Marx berpendapat bahwa sejarah masyarakat manusia merupakan sejarah perjuangan kelas. Menurut Marx, perkembangan pembagian kelas dalam ekonomi kapitalisme menumbuhkan dua kelas yang berbeda, yaitu:
  1. Kaum borjuis (kaum kapitalis) yaitu kelas yang terdiri dari orang-orang yang menguasai alat-alat produksi dan modal;
  2. Kaum proletar adalah kelas yang terdiri atas orang-orang yang tidak mempunyai alat produksi dan modal, sehingga dieksploitasi oleh kaum kapitalis.
Menurut Marx, pada suatu saat kaum proletar menyadari akan kepentingan bersama, sehingga mereka bersatu dan memberontak terhadap kaum kapitalis. Mereka menang dan dapat mendirikan masyarakat tanpa kelas.
d)     Max Weber
Max Weber mengatakan bahwa yang dipelajari oleh sosiologi adalah tindakan sosial. Tindakan manusia disebut tindakan sosial apabila mempunyai arti subjektif. Tindakan itu dihubungkan dengan tingkah laku orang lain dan diorientasikan kepada kesudahannya, yang termasuk dalam tindakan sosial bukanlah tindakan terhadap objek-objek bukan manusia, seperti tukang kayu atau tindakan batiniah seperti bersemedi. Dalam analisis yang dilakukan Weber terhadap masyarakat, konflik menduduki tempat sentral. Konflik merupakan unsur dasar kehidupan manusia dan tidak dapat dilenyapkan dari kehidupan manusia. Manusia dapat mengubah sarana-sarana, objek, asas-asas atau pendukung-pendukungnya, tetapi tidak dapat membuang konflik itu sendiri. Konflik terletak pada dasar integrasi sosial maupun perubahan sosial. Hal ini terlihat nyata dalam politik (perjuangan demi mencapai kekuasaan) dan dalam persaingan ekonomi.
  1. 2.      Pengertian Sosiologi
Sosiologi berasal dari kata Latin socius, dan kata Yunani yaitu logos. Socius berarti kawan atau teman, dan logos berarti penge-tahuan. Dengan demikian, sosiologi berarti pengetahuan tentang perkawanan atau pertemanan. Pengertian pertemanan ini kemudian diperluas cakupannya menjadi sekelompok manusia yang hidup bersama dalam suatu tempat, atau bisa disebut dengan masyarakat. Dengan demikian, sosiologi diartikan sebagai pengetahuan tentang hidup bermasyarakat. Kata socius dibentuk dari kata “sosial” yang diartikan sebagai “serba berjiwa kawan,” “serba terbuka” untuk orang lain, untuk memberi dan menerima, untuk umum.
Berikut ini beberapa definisi tentang sosiologi oleh beberapa tokoh Sosiologi diantaranya:
  1. Roucek dan Warren, Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antar manusia dalam kelompok-kelompok.
  2. Pitirim A. Sorokin, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial (misalnya gejala ekonomi, gejala agama, gejala keluarga, dan gejala moral). Hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala nonsosial (gejala geografis, biologis).
  3. Max Weber, Sosiologi adalah ilmu yang berupaya memahami tindakan-tindakan sosial.
  4. William F. Oghburn dan Mayer F. Nimkoff mengemukakan bahwa sosiologi adalah penelitian ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya, yaitu organisasi sosial.
  5. Emile Durkheim mengemukakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari fakta fakta sosial, yaitu fakta yang berisikan cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang ada di luar individu. Fakta-fakta tersebut memiliki kekuatan untuk mengendalikan individu.
  6. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi Sosiologi adalah ilmu kemasyarakatan yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial termasuk perubahan sosial.
  7. Soerjono Soekanto mengemukakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum kehidupan masyarakat.
Dari beberapa uraian para ahli tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tata hubungan dalam masyarakat dan berbagai fenomena atau peristiwayang terjadi dalam masyarakat.
3.      Ciri dan Hakekat Sosiologi
Sosiologi sebagai ilmu telah memenuhi semua unsur ilmu pengetahuan. Menurut Harry M. Johnson, yang dikutip oleh Soerjono Soekanto, sosiologi sebagai ilmu mempunyai ciri-ciri, sebagai berikut:
a)      Empiris, yang penelitiannya tentang masyarakat didasarkan pada hasil observasi (pengalaman).
b)      Teoritis, yaitu selalu berusaha menyusun abstraksi dari hasil observasi yang konkret di lapangan, dan abstraksi tersebut merupakan kerangka dari unsur-unsur yang tersusun secara logis dan bertujuan menjalankan hubungan sebab akibat sehingga menjadi teori.
c)      Kumulatif, disusun atas dasar teori-teori yang sudah ada, kemudian diperbaiki, diperluas sehingga memperkuat teori-teori yang lama.
d)     Nonetis, yaitu pembahasan suatu masalah tidak mempersoalkan baik atau buruk masalah tersebut, tetapi lebih bertujuan untuk menjelaskan masalah tersebut secara mendalam.
Hakikat sosiologi sebagai ilmu pengetahuan sebagai berikut:
1)      Sosiologi adalah ilmu sosial karena yang dipelajari adalah gejala-gejala kemasyarakatan.
2)      Sosiologi termasuk disiplin ilmu normatif, bukan merupakan disiplin ilmu kategori yang membatasi diri pada kejadian saat ini dan bukan apa yang terjadi atau seharusnya terjadi.
3)      Sosiologi termasuk ilmu pengetahuan murni (pure science) dan ilmu pengetahuan terapan (applied science).
4)      Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan abstrak dan bukan ilmu pengetahuan konkret. Artinya yang menjadi perhatian adalah bentuk dan pola peristiwa dalam masyarakat secara menyeluruh, bukan hanya peristiwa itu sendiri.
5)      Sosiologi bertujuan menghasilkan pengertian dan pola-pola umum, serta mencari prinsip-prinsip dan hukum-hukum umum dari interaksi manusia, sifat, hakikat, bentuk, isi, dan struktur masyarakat manusia.
6)      Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang empiris dan rasional. Hal ini menyangkut metode yang digunakan.
Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan umum, artinya sosiologi mempunyai gejala-gejala umum yang ada pada interaksi antara manusia

b.Kegunaan Sosiologi
- Sebagai solusi masalah sosial.
- Sebagai bahan perencanaan dan pembangunan sosial.
- Sebagai bahan pembuatan keputusan.
c.Metode dalam Sosiologi
1. Metode Kualitatif
2. Metode Kuantitatif
3. Metode Induktif
4. Metode deduktif
Ciri-Ciri Sosiologi
1. Empiris
2.Teoretis
3. kumulatif
Nonetis
e.Masalah Sosial
1. Masalah sosial yang disebabkan oleh faktor ekonomi.
2.Masalah sosial yang disebabkan oleh faktor budaya.
3.Masalah sosial yang disebabkan oleh faktor biologis.
4.Masalah sosial yang disebabkan oleh faktor sosial.
 

HISTORIS PACITAN PARADISE Copyright © 2011 | Template design by O Pregador | Powered by Blogger Templates