Saturday 29 October 2011

Dukun Palsu

,
Dukun Palsu

sebuah cerita dari negeri antah berantah, sebuah kisah percintaan klasik antara dua orang anak manusia yang memiliki tingkat social yang berbeda. Stunya kaya dan satunya miskin. Satunya seorang putri raja dan satunya pemuda miskin. Entah dari mana awal mereka bertemu. Tapi kkisah percintaan ini telah di mulai. Sebuah kisah percintaan antara Jamila dan Johar. Yang di mulai dengan Raja Bul-bul ayah dari Putri jamilah tidak merestui hubungan tersebut, karena Putri Jamila akan segera ditunangkan dengan putra sahabatnya, Raja Barubu. Cinta yang begitu besar antara Putri Jamila dan Johar mejadikan mereka merencanakan sesuatu demi mulusnya cinta mereka.


“ Cerita dari negeri sebrang
percintaan anak manusia
terhalang oleh nafsu dunia
kekuasaan…

cinta mereka tak kenal harta
apapun akan di korbankan
walupun aral yang melintang
demi cinta….

Akalpun jadi senjatanya
Mereka telah berencana
Untuk menipu semuanya
Demi cinta..

Mereka telah berganti wajah
Bersolek, dandan begitu rupa
Oh… dunia semakin gila
Karna cinta..

Pengumuman ! Pengumuman! Woro-woro! Woro-woro!
Attention ! Attention ! Achtung! Achtung !
Semua orang berkumpul di tempat itu untuk mendengar pengumiman dari para prajurit itu
Pengumuman ini ditujukan kepada selurh rakyat negeri bul-bul tanpa terkecuali dan di harap mendengarkan dengan seksama dan disampaikan dengan tempo sesingakt-singkatnya.
(sambil membaca sesuatu di tangannya) Isi pengumuman ; Raja menyelenggarakan sayembara yang berhak diikuti oleh semua rakyat Negeri bul-bul. Sayembara itu adalah Barang siapa sanggup menyembuhkan penyakit yang diderita Putri Jamila, akan mendapat hadiah kedudukan tertinggi di kerajaan Bul-bul. Bagi wanita akan di jadikan kerabat kerajaan, bagi Laki-laki akan di jodohkan dengan sang Putri, bagi bencong… lho! Kok ada bencongnya ? Oh ini ada penjelasannya. Bagi bencong, pria tidak perempuan tidak, akan diangkat jadi tukang salon utama Kerajaan. Demikian isi sayembara. Harap maklum, Isi diluar tanggung jawab Kerajaan, salahkan saja petugas yang mengumumkan. Lho kok begini!
Sudah! sudah ! yang penting sudah di umumkan. Selesai. Masih banyak yang mau diceritakan di sandiwara ini. Masih banyak daerah lain yang belum tahu pengumuman ini. Ayo pergi!
Kemudian kedua prajurit itu pergi meningglakan orang-ornga yang berkumpul. Kermudian tiba tiba terdengar suara wanita meratap dari dalam istana Kerajaan.
Oh rembulan datanglah kemari…. Kusambut engkau dalam gendonganku. Terbanglah-terbanglah di pesemaian cinta halaman hatiku, dan katakana padanya aku merindukan berjuta malam……
Coba dengarkan. Apakah kalian tahu apa penyakit yang di derita Putri Jamilah?
Semua menggeleng tak tahu.


Sakit yang diderita Putri Jamila adalah ….. sakit cinta! Sakit rindu! Ini gara-gara cintanya tidak direstui oleh ayahnya, Sang Raja Bul-Bul.
Lho kok bisa gitu?! Tak direstui bagaimana ? lalu Cinta-cintaan dengan siapa ? Yang kutahu Sang Raja adalah orang yang sangat bijaksana, mana mungkin beliau tidak merestui percintaan putrinya sendiri.
Ini nih, kalau orang tidak pernah baca tv, nonton Koran….eh salah… nonton tv, baca Koran. Tidak gaul! Gak tahu info!! Gak pernah nonton Inpoteinmen sih!! Hei dengarkan kalian semua, dengan siapa Putri Jamila bercinta-cintaan? (semua menggeleng tidak tahu) dengan johar !! iya Johar!! Anak si tukang sepatu itu. Ini benar-benar sebuah skandal kerajaan yang besar !
Iya..ya.. benar… ini benar sebuah skandal. Seorang putri raja bercinta-cintaan dengan pemuda jelata, wah..wah ini memang benar-benar skandal. Sebijaksananya seorang raja pasti dia tidak akan menerima hal semacam ini, sesuatu hal yang tidak sederajat, gitu loh ! (menggeleng-gelengkan kepala)
Aduh !! (teringat sesuatu) Gila ! ini benar-benar gila !! Ini bencana!! betul-betul bencana !!! (dengan gaya panik, jadi senua orang juga ikut kebingungan) Mendengar skandal ini, sakit Sang Putri dan sayembara tadi, aku berfirasat bakal terjadi bencana besar !!!
Bencana besar !! (semua orang bingung)
Bencana apa ?!
Kalian ingatkan putri kita, Putri Jamila akan segera ditunangkan.Dia akan segera ditunangkan dengan putra sahabat raja kita dari kerajaan tetangga, kerajaan Barubu. Mendengar berita-berrita ini, aku takut akan ada bencana besar yang menimpa kerajaan ini dan kita semua! Kalian tahukan siapa Raja Barubu ? dia seorang Raja yang gila perang!! Pastinya dia tidak akan senang mendengar berita ini apalagi dengan raja kita yang membuat sayembara seperti ini. Ooh ini benar-benar bencana! Bencana! Bencana!
Memang benar Raja kita dan Raja Barubu adalah dua orang sahabat semenjak mereka kecil. Tapi sebuah ikatan perkawinan yang melibatkan dua keluarga besar kerajaan bukanlah sesuatu yang main-main, jadi mungkin saja bagi Raja Barubu sayembara ini adalah sebuah penghinaan yang besar !! Dia pasti tidak akan terima perlakuan Raja kita padanya. Oooh ini celaka! Pasti akan terjadi perang besar! Kita harus segera meninggalkan negeri ini ! Segera mengungsi!!!....
Semua orang panic, semua kacau balau, kemudian…..
Hoop!! Hop! Hoooop!!!! Tunggu ! Tunggu Tunggu dulu!! Kenapa kita harus panic ! kenapa kita musti takut pada sesuatu yang belum tentu terjadi !! Perang sungguhan baru tahu rasa nanti! Emang enak perang ?! (semua menggeleng) nah gitu dong!! Jangan keburu panic, keburu takut pada hal-hal yang belum tentu terjadi. Lebih baik kita berdoa saja semoga perang gak pernah terjadi, dan Raja Barubu terbuka matanya oleh kekuatan cinta.
Benar…. Memang cinta mereka cinta buta, buta segalanya, takkan melihat derajat, harta yang dimiliki. Takkan ada sanggup yang menolak ketika cinta menghampiri. Seperti kau (kepada orang 3) ketika si Samin pedagang ikan mengajak kau kawain lari dulu, toh kau tak menolaknya. Sekarang anakmu lima. Itu semua karna cinta. Percayalah kalau cinta dan jodoh takkan lari kemana, pasti ada jalan keluarnya, walaupun harus bersusah payah. Nah coba dengarkan … (orang 2 mulai bernyanyi)

“cinta itu adalah anugrah yang kuasa
Betapapun jauh takkan bisa menghindarnya
Ada suka, ada duka, dan yang menderita
Terjatuh dan terbuai oleh karena cinta

Semua orang bernyanyi bersama-sama.
Kemudian terdengar suara dari dalam istana kerajaan.
Suara :
Oh rembulan datanglah kemari…. Kusambut engkau dalam gendonganku. Terbanglah-terbanglah di pesemaian cinta halaman hatiku, dan katakan padanya aku merindukan berjuta malam……


Di sebuah tempat di taman istana, Putri Jamila dan permaisuri berada disana. Putri jamila yang naik keatas tangga tembok istana, diawasi oleh Permaisuri dengan khawatir.
Putri…. Turunlah kau dari atas sana, nak…sudah seharian kau di atas sana... Nanti kau bisa jatuh. Dan ayahmu akan marah jika melihat ini. Turunlah nak, sadarlah.. nanti ayahmu marah…. Oh Tuhan kenapa kau timpakan cobaan pada hambamu ini…
Ibu.. apakah ibu bisa memetikkan rembulan untukku? Ayolah bu, petikkan rembulan untukku. Ayah takkan marah rembulannya kau petik. Ayolah ibu petikkan rembulan itu….
Permaisuri yang melihat itu tak bisa menahan tangisnya, lalu kemudian Putri Jamila turun dari atas tmbok istana. Dia melihat ibunya yang menangis.
Ibu ?..... Ibu ?..... kenapa ibu menanngis ? Janganlah kau menangis Ibundaku tersayang… menarilah.. menarilah..bergembiralah ibu… rembulan akan tersenyum, bintang akan berkedipan, melihat kita menari bergembira. Ayolah ibu menarilah bersamaku, menarilah !.......
Sudah… sudah… cukup …ibu capek menari bersamamu. Tulang-tulang ibu sudah tidak seperti dulu. Sudah cukup ya… sekarang kita masuk kedalam. Udara malam tidaklah baik untukmu.
Tidak ibuku saying. Aku akan menunggu rembulan jatuh kegendonganku. Ada sesuatu yang akan kuceritakan padanya. Oh ..rembulan datanglah kemari… cepatlah datang bulan… datanglah kegendonganku…
Oooh … Tuhan aku terlalu tua untuk hal seperti ini. Dengan umurku seperti ini. Seharusnya aku sudah menimang cucu-cucuku. Oooh… Tuhan kenapa kau timpakan semua ini kepadaku. (meratap) Sayang… bila udara malam semakin dingin, cerpatlah masuk, jangan terlalu lama di luar, nanti kau semakin sakit.
Putri jamila memandang rembulan dan tidak menghiraukan perkataan Ibunya. Sang permaisuri masuk kedalam meninggalkan Putri Jamila dengan berat hati.
Ketika tinggal Putri Jamilah seorang, mulailah ia bersenandung.

“oh rembulan datanglah kemari
Kusambut engkau dalam gendongan
Terbanglah-terbanglah di pesemaian cinta
Halaman hatiku….
Katakana padanya aku merindukan
Berjuta malam…..”


“Oh gemintang jangan kau menangis lagi
Aku dating hanya untuk dirimu
Sambutlah aku dalam bayangan hatimu
Semoga kita berdua
Sampai akhir hayat menjemput kita….”

“oh rembulan datanglah kemari
Kusambut engkau dalam gendongan
Terbanglah-terbanglah di pesemaian cinta
Halaman hatiku….
Katakana padanya aku merindukan
Berjuta malam…..”

Putri… Putri jamila…
Bagaimana kabarmu Putri ? Maaf aku membuat kau lama menunggu….
Kabarku baik-baik saja. Kau masih saja memanggilku Putri. Kita sepasang kekasih tak ada derajat yang lebih tinggi diantara kita. Aku lebih suka jika kau memanggilku seperti dulu, ketika kau belum tahu aku seorang putri raja.
Tidak Putri, ini adalah wujud rasa cintaku padamu. Cinta terhormat seorang kekasih pada pasangannya, dengan menyadari takdir yang melekat pada diri kita sejak kita dilahirkan.
Ooh kalau tahu begini aku tidak ingin di takdirkan jadi putri raja…
Kenapa putri ?...
Oh ..tidak..tidak apa-apa…
Takdir kau menjadi putri raja, takdirku menjadi rakyat biasa, begitupun takdir pertemuan kita. Karena yang mempertemukan kita adalah cinta, membuat aku terus berjuang mencintaimu dengan apa adanya yang ada dalam dirimu. Masihkah kau mencintaiku Putri Jamila ? Masih… Masihkah kau berada dalam perananmu?
Ya johar, aku mencintaimu, dan aku masih setia dengan peranku. Cintamu yang menguatkan hatiku.
Takutkah engkau Putri ?
Tidak, dengan kau selalu mencintaiku tidak ada satupun yang dapat menakutkan aku. Aku… aku mengkhawatirkan dirimu, keselamatanmu.
Tenanglah putri, babak awal sudah kita lalui, Ayahmu telah mengumumkan sayembara itu, berarti babak berikutnya akan segera di mulai, dimana perananku dibutuhkan. Kita seperti dalam sandiwara panngung yang besar. Dan cinta menjadi pahlawan di dalamnya. Tapi…. (berpikir) terkadang dalam sandiwara ada improvisasi yang mengejutkan, terkadang sangat berat untuk di jalani, improvisasi itu… (seperti ada beban di pikiran johar)
Improvisasi apa Johar ? Sesuatu apa yang merisaukanmu ?
Aaah… Kau tahu rakyat sekarang gelisah dengan cerita cinta kita berdua, dan kau tahu Raja dari kerajaan Barubu akan segera meminangmu untuk putranya. Aku khawatir semenjak ayahmu mengumumkan sayembara itu, dia merasa terhina, pasti dia tidak senang dengan keadaan ini. Apa lagi Raja Barubu suka sekali menyelesaikan sesuatu dengan peperangan. Oooh… Putri Jamila inilah sesuatu yang terlewat dari rencana kita, inilah improvisasi itu !
Tenanglah Joharku saying, semua pasti ada jalan keluarnya, semua akan selesai dengan baik. Rakyat akan memahami cerita cinta kita. Ayahku dan Raja Barubu adalah sahabat semenjak mereka masih kecil, pastilah Raja Barubu tidak akan segegabah itu untuk berperang. Toh kita tidak melalukan kejahatan, kita hanya saling mencintai. Ini adalah perjuangan cinta kita di jalan yang benar.
Ooh.. Cinta memang membutakan segalanya….. Putri Jamila….
Johar…..

Tiba-tiba ada suara teriakan dari dalam istana.
Putri Jamilaaa…..

Johar dan Putri Jamila menjadi kalng kabut tidak karuan Suara itu semakin mendekat, dan akhirnya johar kembali lagi kearah dia masuk pertama kali. Sebelum berpisah mereka masih sempat berkata-kata.
Aku mencintaimua Putri Jamila..
Aku mencintaimu Johar pangeranku…

Kemudian datanglah siapa pemilik suara itu, yaitu Raja Bul-Bul dan Permaisuri.
Masuklah jamila, nanti kau semakin sakit…
Iya … masuklah, hari sudah sangat larut. Udara malam tidak baik buat kesehatanmu. Masuklah putriku sayang…
Permaisuri menyelimuti tubuh Putri Jamila dengan selimut, kemudian mengajaknya masuk. Tinggal Raja menggumam sendiri.
Oooh… aku terlalu tua untuk hal seperti ini…..

“oh rembulan datanglah kemari
Kusambut engkau dalam gendongan
Terbanglah-terbanglah di pesemaian cinta
Halaman hatiku….
Katakan padanya aku merindukan
Berjuta malam…..”
Oh putri Jamila….

Di sebuah balairung istana tampak Sang Raja Bul-Bul duduk di singgasananya dengan bersedih ditemani Sang permaisuri disampingnya. Suasana tampak hening, sampai-sampai helaan nafas mereka terdengar.
Baginda apa lagi yang harus kita lakukan ? semua usaha telah kita jalankan, tapi semua belumlah ada hasil.
Entahlah, aku tidak tahu …. Tabib istanapun sudah angkat tangan, tidak sanggup menyembuhkannya.
Lalu bagaimana dengan sayembara itu ? apakah sudah ada yang sanggup menyembuhkan putri kita.
Entahlah, begitu banyak yang mencoba tapi belumlah ada hasilnya…
Baginda…. Ada sesuatu yang aku takutkan dengan sayembara itu.
Yah, si Barubu pasti takkan senang menerima keputusanku menyelenggarakan sebuah sayembara. Apakah aku salah kalau semua ini aku lakukan demi kesembuhan putri kita. Oh Tuhan begitu berat cobaan pada hambamu ini…ooh…

“ aku tak sanggup menerima ini
Aku terpuruk menjalani ini
Segala derita slalu menghantui
Segala cobaan tak pernah berhenti…”


Sudahlah baginda Kita harus serahkan semuanya pada Yang Kuasa, semoga sesuatu yang tidak kita inginkan bagi negeri ini takkan pernah terjadi.
Iya …. Semoga…
Ketika keduanya sedang termenung, tiba-tiba datang keributan dari luar istana.
Raja Barubu telah tibaaaa !!!!!
Dia telah tiba, rupanya dia telah mendengar sayembara itu.
Bagaimana Baginda ?
Tenanglah, biar kuhadapi.
Kemudian masuklah Raja Barubu dan Putranya, juga disertai oleh pengawall-pengawalnya.
Tanpa basa-basi Raja Barubu yang sedang marah, menuding Raja Bul-Bul, dan adegan ini tentu saja dengan bernyanyi.


“aku tlah tertipu
Engkau pembohong
Aku dibohongi
Aku tak terima
Kenapa ini bisa terjadi !! “
Raja Barubu :
Kau telah membohongi aku !! Seenaknya sendiri memutuskan tanpa sepebgetahuanku !!!

Ada apa adik ? kenapa malam-malam kau sampai kemari ?
Jangan pura-pura tolol di hadapanku !! Aku kemari karena sayembara yang kau umumkan itu !! Mau kau kemanakan anakku, Heh!!! Kita sudah saling sepakat untuk menyatukan kerajaan kita dengan jalan menjodohkan anakmu dengan anakku !! Lalu ! Kemana kesepakatan itu sekarang ?!!
Tenanglah adikku.. Ini semua memang salahku Aku terlalu panik, sehingga memutuskan untuk membuat sayembara. Maafkan aku
Iya adik Barubu bersabarlah, mungkin sebentar lagi Putri Jamila akan segera sembuh, dan kita akan segera melangsungkan pernikahan.
Phuih! Sabar! Sabar! Mana mungkin aku bisa sabar mendengar kenyataan ini !!


Di sebuat tempat tak jauh dari istana, tampaklah Johar mondar-mandir dengan gelisah. Kelihatannya dia sedang menunggu seseorang. Sesekali pandangannya melihat kearah dimana orang yang ditunggu akan datang.
Cicak ?! Kaukah itu ?! Cicak ?! ahh (tak ada sahutan, dia menghela nafas)

Semakin tak sabar dia menunggu orang yang dia sebut bernama cicak.
Johar :
Cicak?! Cicak?! Kaukah itu yang datang ?! jangan main-main! sahutan) ooh … ia saat aku butuh…. Oh Tuhan betapa berat cobaan ini… Cicak ?! kaukah itu ?! jangan kau menaku-nakutiku, ku kuliti kau nanti !! Jangan main-main!!

Sesekali dia masih memandang kearah itu, Kemudian datanglah seseorang tanpa dia ketahui, lalu tiba-tiba…

Huraaaa !!!!!... ha ha ha…. Kau ketakutan setengah mati ! ha ha ha ha….
Kurang ajar kau cicak !! membuatku kaget setengah mati!! Kukira kau tadi prajurit istana, kalau ketemu mereka bisa berabe aku digebuki lagi, diusir lagi dari negeri ini. Dasar brengsek!!
Ha ha ha… (masih tertawa) Si johar yang berani bercinta-cintaan dengan putri raja masih saja merasa takut ha ha ha… Hei johar! Kalau kau masih tidak percaya dengan dirimu sendiri, lebih baik kau mundur saja. Lupakan cintamu pada Putri Jamila. Kau tidak usah lagi repot-repot memanjat tembok istana dan menipu penjaganya untuk menemui kekasih tercintamu itu, dan aku bisa enak-enakan tidur dirumah sekarang.
Ssssstt….. sudah ! sudah ! kalau prajurit-prajurit itu dengar bisa gawat lagi. Malas aku makan bubur basi di penjara. Sampai sekarang pusing aku membayangkanya.
Nah, itulah resiko yang memang harus kau hadapi. Ingat, hidup itu tidak mudah, butuh perjuangan dan pengorbanan !!
Iya! Iya ! aku tahu ! Tapi nggg….
Kenapa kau ?! ada apa dengan mu ?!
Ssst aku sedang berpikir.
Iya aku tahu kau sedang berpikir. Tapi berpikir apa ?
Kau masih tanya aku berpikir apa. Ya aku berpikir rencana kita! Raja Barubu sudah dengar tentang sayembara itu, ini gawat! Ooh….ini hal yang terlewat dari rencana kita.
Rencana kita ! aku ralat, kau yang bercinta kenapa aku yang kau ikutkan. Tak sudi ye ! Nehi !
He! Cicak kudis! Cicak Kurap! Cicak Buntung!! Jangan macam-macam ya !! Kau kan yang memberi ide rencana semua ini ! kenapa kau sendiri yang menyangkalnya ?! Kurang ajar!!
He he he….sory-sory becanda, kalau mulus aja, gak seru, datar, tidak meneganggkan. He he he…. Nggg sebentar ….. Nah ! begini, agar Sang Raja Bul-bul tetap setia pada sayembaranya, maka ada satu peran untukmu sebelum peran yang sesungguhnya. Nah sebelu rencana kita pada purnama besok, nanti kau begini……. Sekarang kau ber doa saja semoga peperangan takkan pernah terjadi. Ber doalah….

0 comments to “Dukun Palsu”

Post a Comment

 

HISTORIS PACITAN PARADISE Copyright © 2011 | Template design by O Pregador | Powered by Blogger Templates