Saturday 29 October 2011

drama

,

Ditinjau dari asal katanya, drama berasal dari bahasa Yunani kuno, draomai, yang artinya: berbuat, bertindak atau beraksi. Tetapi pada masa Aehylus (525—456 SM) arti drama mendapat penambahan menjadi kejadian, risalah atau karangan.

Pertama, Drama adalah kualitas komunikasi, situasi, action (segala yang terlihat di atas pentas) yang menimbulkan perhatian, kehebatan (exiting) dan ketegangan pada pendengar atau penonton.

Kedua, Didasarkan pada penjelasan:

a. Moulton, Drama adalah hidup yang dilukiskan dengan gerak (life presented in action).

b. Brander Mathews, Drama adalah konflik dari sifat manusia.

c. Ferdinand Brutierre, Drama sesuatu yang melahirkan kehendak manusia dengan action.

d. Balthazar Verhagen, Drama adalah kesenian yang melukiskan sifat dan sikap manusia dengan gerak.

Ketiga, Drama adalah cerita konflik dalam bentuk dialog yang diproyeksikan pada pentas dengan menggunakan percakapan dan action di hadapan penonton.

Jadi dapat disimpulkan bahwa drama adalah suatu aksi atau perbuatan (bahasa yunani). Sedangkan dramatik adalah jenis karangan yang dipertunjukkan dalan suatu tingkah laku, mimik dan perbuatan. Sandiwara adalah sebutan lain dari drama di mana sandi adalah rahasia dan wara adalah pelajaran. Orang yang memainkan drama disebut aktor atau lakon.

Macam-Macam Drama Berdasarkan Isi Kandungan Cerita :

  1. Drama Tragedi
    Drama tragedi adalah drama yang ceritanya sedih penuh kemalangan.

  2. Drama Tragedi Komedi
    Drama tragedi-komedi adalah drama yang ada sedih dan ada lucunya.

  3. Opera
    Opera adalah drama yang mengandung musik dan nyanyian.

  4. Lelucon/Dagelan
    Lelucon adalah drama yang lakonnya selalu bertingkah pola jenaka merangsang gelak tawa penonton.

  5. Operet / Operette
    Operet adalah opera yang ceritanya lebih pendek.

  6. Pantomim
    Pantomim adalah drama yang ditampilkan dalam bentuk gerakan tubuh atau bahasa isyarat tanpa pembicaraan.

  7. Tablau
    Tablau adalah drama yang mirip pantomim yang dibarengi oleh gerak-gerik anggota tubuh dan mimik wajah pelakunya.

  8. Passie
    Passie adalah drama yang mengandung unsur agama / relijius.

  9. Wayang
    Wayang adalah drama yang pemain dramanya adalah boneka wayang. Dan lain sebagainya.

Unsur-unsur drama

  • Naskah drama/ Drama Sciprt

  • Pemain (aktris atau Aktor)

  • Tempat pertunjukan (teater)

  • Penonton

Sedangkan yang dimaksud dengan drama anak adalah drama yang yang diperankan oleh anak-anak dengan tema yang sederhana dan sesuai dengan dunia anak-anak, atau berhubungan dengan mata pelajaran tertentu. Misalnya mata pelajaran sejarah, dengan memerankan drama pada waktu terjadinya peristiwa proklamasi kemerdekaan 1945.

Drama anak ini bias dipelajari atau diajarkan di sekolah oleh guru mata pelajaran bahasa Indonesia ataupun guru kelas dan guru mata pelajaran. Bahasa dalam dialog drama pun harus dibuat sangat sederhana dan mudah dipahami serta diperankan oleh anak.

  1. Contoh drama anak


KIKAN TIDAK BISA TIDUR”

Posted: 14 Juni 2009 by mbahbrata in Naskah Drama Anak

Oleh : Nama : Ari Sri Utami


Di sebuah pohon besar, hiduplah satu keluarga kumbang.

Ibu : “Sudah malam, tidurlah Kikan…”

Kikan : ( SAMBIL MENGUAP KIKAN MENJAWAB ) “Iya Bu……”

Ayah : “Iya Kikan kamu harus tidur, ini sudah larut….”

Kikan : “Tapi ayah aku takut, di luar sana banyak sekali suara – suara aneh.” (SAMBIL MENUTUP TELINGANYA )

Sementara itu, kodok di luar bernyanyi saling bersahutan membuat Kikan semakin

ketakutan.

Kikan : “Ibuuu….peluk aku yang erat, aku takut dimakan monster mengerikan

itu.”

Ibu : “Iya….tapi kamu harus tidur ya….” ( BUJUK IBU )

Sedikit demi sedikit, akhirnya Kikan pun bisa tertidur dalam pelukan ibunya, dengan erat Kikan memeluk ibunya walaupun sudah tertidur lelap.Matahari pun terbit tatkala Kikan membuka matanya dan tanpa disadarinya ibunya sudah lepas dari pelukannya. Dan sudah tidak ada.

Kikan : “Ibu……ibu dimana?Kikan takut.”

Ibu : ( IBU LARI MENGHAMPIRI KIKAN ) ”Ada apa Kikan?”

Kikan : “Ibu kok pergi, aku kan takut….!”

Ibu : “Kamu itu penakut….kan sudah pagi…..!”

Kikan : “Oooh…Sudah pagi ya….Asyik, aku bisa terbang dan bermain lagi…..”

Ibu : “Tapi mandi dulu sebelum bermain.”

Kikan terbang ke danau untuk mandi bersama kakaknya dengan riangnya. Tertawa terbang kesana dan kemari.

Kakak : “Kan, ayo pulang, aku sudah lapar nih….”

Kikan : “Ayo….Ibu punya makanan apa ya Kak?”

Kakak : “Pasti persediaan makanan ibu enak.”

Mereka pun tidak sabar ingin pulang karena perut mereka sudah protes. Sesampai di rumnah, mereka pun lamgsung makan dengan lahapnya. Setelah makan, kakak beradik itu istirahat di dahan sambil menikmati udara yang sejuk. Saat itu ibu mendatangi mereka dan berkata…

Ibu : “Kikan, Ibu nanti sore mau pergi ke hutan seberang karena ada acara. Kamu

di rumah saja ya sama kakakmu . Ibu menginap , besok pagi baru pulang.”

Kikan : “Lho Bu, aku kok tidak diajak?”

Ibu : “Tidak Kikan, itu acara serangga dewasa. Jadi kamu tidak bpleh ikut.” (BUJUK IBU )

Kakak : “Iya, Kan. Di rumah sama aku saja.”

Kikan : “Tidak, aku takut, nanti malam aku tidur sama siapa?” ( RENGEK KIKAN )

Ibu : “Kan ada kakakmu, Kikan…!”

Ayah : “Kamu harus terbiasa tidur sendiri Kikan. Sampai kapan kamu akan tidur dengan ayah dan ibu nak….”

Kikan : “Iya deh……Tidak apa-apa, tapi benar ya hanya malan ini !”

Ibu : “Iya saying…..malam ini saja. Kmu pasti bisa tidur…..”

Sore itu ibu dan ayah Kikan pergi ke hutan seberang . Tinggallah Kikan dan kakaknya berdua di rumah. Malam pun tiba dan perasaan ketakutan merasuk dalam diri Kikan. Di sudut sana sudah terlihat kakaknya tertidur dengan lelapnya.

Kikan : “Gerrr……( SAMBIL BERSENDEKAP ) Kakak sudah tidur, lalu aku bagaimana….?”

Terdengar suara angin huf…huf…huf…

Kikan : “Suara apa itu? Itu pasti binatang raksasa yang mencari mangsa, aku takut….”

Krik….krik….krik….krik….Suara jangkrik yang terdengar merdu.

Kikan : “Itu suara apa lagi….menyeramkan. Jangan-jangan itu adalah hantu rawa yang akan memakanku. ( SAMBIL MENUTUP MUKA DAN TELINGA DENGAN SAYAPNYA )

Kemudian disusul lagi suara kodok yang saling bersahutan.

Wok….wok….wok….membuat Kikan semakin ketakutan untuk menutup mata.

Kikan : “Aduh, Bagaimana ini, banyak sekali monsternya.”

Sampai matahari terbit dari timur, Si Kikan tidak dapat tertidur karena ketakutan akan suara-suara yang aneh. Kakaknya pun terbangun dari lelapnya.

Kakak : “Lho, Kan, kamu sudah bangun?”

Kikan : “Bangun…..!Aku tuh tidak tidur semalam Kak.

Belum sempat kakaknya bertanya, ibu sudah berdiri di depan kikan dan kakaknya.
Ibu : “Selamat pagi anak-anakku….Bagaimana tudurnya, nyenyak?”

Kakak : “Iya Bu…”

Ibu : “Lho Kikan, kenapa matamu sembab dan merah?”

Kakak : “Kikan tidak dapat tidur Bu….”

Ibu : “Lho kenapa…saying?”

Kikan : “Aku takut banyak suara monster tadi malam. Aku takut Bu…(SAMBIL MENGUSAP MATAMYA)

Ibu : “Baiklah, sekarang kamu tidur saja, Ibu temani.”

Kikan : “He..em..”

Kikan pun tertidur pulas karena capek dan kurang tidur. Malam pun tiba kembali. Ibu Kikan mengajak Kikan keliling rawa dan hutan untuk menjelaskan asal suara yang ditakuti oleh Kikan.

Kikan : “Ibu, kita mau kemana?Aku takut..

Ibu : “Jangan takut….Lihat, itu adalah Pak Angin, bukan raksasa.”

Kikan : “Jadi itu bukan binaatang raksasa ya Bu…?

Terdengar lagi suara Krik….krik….krik….

Kikan : “ Itu lagi Bu…Itu pasti benar- benar hantu rawa. Tadi malam aku tidak bias tidur gara-gara suara itu Bu.”

Ibu : “Kita lihat dari dekat ya…”

Kikan : “Tidak…..aku takut!!”

Ibu : “Tidak apa-apa. Lihatlah itu Pak Jangkrik yang bermain-main dengan keluarganya.”
Kikan : “Oooooh….lucu ya…!

Ibu : ( SAMBIL MENUNJUK PAK KODOK ) Nah, kalau itu Pak Kodok dengan

teman-teman yang sedang bernyanyi.”

Kikan : “Wah….ternyata suara- suara itu dari hewan kecil yang lucu- lucu ya Bu…”

Ibu : “Makanya, kamu jangan takut. Nah, mulai hari ini kamu tidur sendiri ya!” ( BUJUK IBU )

Kikan : “Iya deh, aku tidak akan takut lagi.”

Ibu dan Kikan pulang ke rumah dan malam ini pun Kikan tidur sendiri tanpa ditemani ayah dan ibunya. Malam ini Kikan tidur nyenyak sekali dan keesokan harinya….

Ayah : ( SAMBIL MEMBANGUNKAN KIKAN ) Bangun Kikan…

Kikan : “Oh Ayah…pagi Ayah!”

Ayah : “Bagaimana tidurmu semalam?”

Kikan : “Nyenyak sekali, Yah!!

Ibu dating sambil membawa madu.

Ibu : “Yah jelas nyenyak, Kikan ditemani suara – suara merdu sich!!!” nah

sekarang kita makan madu ini ya…!!

Ibu : “Nah untuk selanjutnya kamu tidur sendiri ya….”

Kikan : “OK…deh!!”

0 comments to “drama”

Post a Comment

 

HISTORIS PACITAN PARADISE Copyright © 2011 | Template design by O Pregador | Powered by Blogger Templates